pemeliharaan budidaya belimbing
pemeliharaan tanaman durian
PEMELIHARAAN TANAMAN DURIAN
1. Pemupukan
a) Cara memupuk
Pada tahap awal buatlah selokan melingkari tanaman. Garis tengah selokan disesuaikan dengan lebarnya tajuk pohon. Kedalaman selokan dibuat 20-30 cm. Tanah cangkulan disisihkan di pinggirnya. Sesudah pupuk disebarkan secara merata ke dalam selokan, tanah tadi dikembalikan untuk menutup selokan. Setelah itu tanah diratakan kembali, bila tanah dalam keadaan kering segera lakukan penyiraman,
a) Jenis dan dosis pemupukan
Jenis pupuk yang digunakan untuk memupuk durian adalah pupuk kandang, kompos, pupuk hijau serta pupuk buatan. Pemupukan yang tepat dapat membuat tanaman tumbuh subur. Setelah tiga bulan ditanam, durian membutuhkan pemupukan susulan NPK (15:15:15) 200 gr perpohon.
Selanjutnya, pemupukan susulan dengan NPK itu dilakukan rutin setiap empat bulan sekali sampai tanaman berumur tiga tahun. Setahun sekali tanaman dipupuk dengan pupuk organik kompos/pupuk kandang 60-100 kg per pohon pada musim kemarau. Pemupukan dilakukan dengan cara menggali lubang mengelilingi batang bawah di bawah mahkota tajuk paling luar dari tanaman.
Tanaman durian yang telah berumur ≥ 3 tahun biasanya mulai membentuk batang dan tajuk. Setelah itu, setiap tahun durian membutuhkan tambahan 20-25% pupuk NPK dari dosis sebelumnya.
Apabila pada tahun ke-3, durian diberi pupuk 500 gram NPK per pohon maka pada tahun ke-4 dosisnya menjadi 600-625 gram NPK per pohon. Kebutuhan pupuk kandang juga meningkat, berkisar antara 120-200 kg/pohon menjelang berbunga durian membutuhkan NPK 10:30:10. Pupuk ini ditebarkan pada saat tanaman selesai membentuk tunas baru (menjelang tanaman akan berbunga).
Agar pertumbuhan dan produksi tanaman optimal dan memudahkan dalam pemeliharaan, harus dilakukan pemangkasan bentuk . Hal yang diperhatikan dalam pemangkasan bentuk adalah :a). Tanaman berumur masih berumur 1 tahun dengan tinggi batang utama 70-100 cm. b). Tunas-tunas liar disekitar dahan dibuang, mahkota berbentuk cembung seperti payung c) Pembentukan tajuk dilakukan dengan memelihara satu batang utama dan 10 calon cabang primer terpilih.
3. Pengairan.
Durian membutuhkan banyak air pada pertumbuhannya, tapi tanah tidak boleh tergenang terlalu lama atau sampai terlalu basah. Bibit durian yang baru ditanam membutuhkan penyiraman satu kali sehari, terutama kalau bibit ditanam pada musim kemarau. Setelah tanaman berumur satu bulan, air tanaman dapat dikurangi sekitar tiga kali seminggu. Durian yang dikebunkan dengan skala luas mutlak membutuhkan tersedianya sumber air yang cukup. Dalam pengairan perlu dibuatkan saluran air drainase untuk menghindari air menggenangi bedengan tanaman.
Penyiangan dilakukan bila gulma telah tumbuh disekitar tanaman. Tanah disekitar batang digemburkan, tetapi jangan sampai merusak perakaran tanaman. Gulma bisa dibiarkan sebagai mulsa, tetapi sebaiknya lahan dibawah kanopi pohon dupayakan bebas gulma. Untuk menghindari persaingan antara tanaman dan rumput di sekeliling selama pertumbuhan, perlu dilakukan penyiangan (diameter 1 m dari pohon durian).
Penjarangan buah bertujuan untuk mencegah kematian durian agar tidak menghabiskan energinya untuk proses pembuahan. Penjarangan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup, rasa buah, ukuran buah dan frekuensi pembuahan setiap tahunnya. Penjarangan dilakukan bersamaan dengan proses pengguguran bunga, begitu gugur bunga selesai, besoknya harus dilakukan penjarangan (tidak boleh ditunda-tunda). Penjarangan dapat dilakukan dengan menyemprotkan hormon tertentu (Auxin A), pada saat bunga atau bakal buah baru berumur sebulan. Pada saat itu sebagian bunga sudah terbuka dan sudah dibuahi. Ketika hormon disemprotkan, bunga yang telah dibuahi akan tetap meneruskan pembuahannya sedangkan bunga yang belum sempat dibuahi akan mati dengan sendirinya. Jumlah buah durian yang dijarangkan 50-60% dari seluruh buah yang ada. (Penulis Inang Sariati)
cara budidaya tanaman duku
Kerajaan: | Plantae |
Divisi: | Magnoliophyta |
Kelas: | Magnoliopsida |
Ordo: | Sapindales |
Famili: | Meliaceae |
Genus: | Lansium |
Spesies: | L. domesticum |
pemeliharaan tanaman jeruk
Pemeliharaan dan Pemupukan Tanaman Jeruk
PENYULAMAN
Dilakukan pada tanaman yang tidak tumbuh.
PENYIANGAN
Gulma dibersihkan sesuai dengan frekuensi pertumbuhannya, pada saat pemupukan juga dilakukan penyiangan.
PEMBUBUNAN
Jika ditanam di tanah berlereng, perlu diperhatikan apakah ada tanah di
sekitar perakaran yang tererosi. Penambahan tanah perlu dilakukan jika
pangkal akar sudah mulai terlihat.
PEMANGKASAN
Pemangkasan bertujuan untuk membentuk tajuk pohon dan menghilangkan
cabang yang sakit, kering dan tidak produktif/tidak diinginkan. Dari
tunas-tunas awal yang tumbuh biarkan 3-4 tunas pada jarak seragam yang
kelak akan membentuk tajuk pohon. Pada pertumbuhan selanjutnya, setiap
cabang memiliki 3-4 ranting atau kelipatannya.
Bekas luka pangkasan ditutup dengan fungisida atau lilin untuk mencegah
penyakit. Sebaiknya celupkan dulu gunting pangkas ke dalam
Klorox/alkohol. Ranting yang sakit dibakar atau dikubur dalam tanah.
PEMUPUKAN
Pemberian jenis pupuk dan dosis (gram/tanaman) setelah penanaman adalah
sebagai berikut:
a) 1 bulan: Urea=100; ZA=200; TSP=25; ZK=100; Dolomit=20; P.kandang=20 kg/tan.
b) 2 bulan: Urea=200; ZA=400; TSP=50; ZK=200; Dolomit=40; P.kandang=40 kg/tan.
c) 3 bulan: Urea=300; ZA=600; TSP=75; ZK=300; Dolomit=60; P.kandang=60 kg/tan.
d) 4 bulan: Urea=400; ZA=800; TSP=100; ZK=400; Dolomit=80; P.kandang=80 kg/tan.
e) 5 bulan: Urea=500; ZA=1000; TSP=125; ZK=500; Dolomit=100; P.kandang=100 kg/tan.
f) 6 bulan: Urea=600; ZA=1200; TSP=150; ZK=600; Dolomit=120; P.kandang=120 kg/tan.
g) 7 bulan: Urea=700; ZA=1400; TSP=175; ZK=700; Dolomit=140; P.kandang=140 kg/tan.;
h) 8 bulan: Urea=800; ZA=1600; TSP=200; ZK=800; Dolomit=160; P.kandang=160 kg/tan.
i) >8 bulan: Urea >1000; ZA=2000; TSP=200; ZK=800; Dolomit=200; P.kandang=200 kg/tan.
PENGAIRAN DAN PENYIRAMAN
Penyiraman jangan menggenangi batang akar. Tanaman diairi sedikitnya
satu kali dalam seminggu pada musim kemarau. Jika air kurang tersedia,
tanah di sekitar tanaman digemburkan dan ditutup mulsa.
PENJARANGAN BUAH
Pada tahun di mana pohon jeruk berbuah lebat, perlu dilakukan
penjarangan supaya pohon mampu mendukung pertumbuhan dan bobot buah
serta kualitas buah terjaga. Buah yang dibuang meliputi buah yang sakit,
yang tidak terkena sinar matahari (di dalam kerimbunan daun) dan
kelebihan buah di dalam satu tangkai. Hilangkan buah di ujung kelompok
buah dalam satu tangkai utama terdapat dan sisakan hanya 2-3 buah.
pemeliharaan budidaya lengkeng
Panduan Budidaya Lengkeng Dataran Rendah
Pedoman Budidaya Lengkeng Dataran RendahPerbanyakan tanaman dilakukan dengan cangkok dan okulasi. Perbanyakan dengan biji tidak dianjurkan karena umur berbuahnya cukup lama (lebih dari tujuh tahun). Selain itu, bibit dari biji sering tumbuh menjadi lengkeng jantan yang tidak mampu berbuah. Bibit okulasi/cangkokan mulai berbuah pada umur empat tahun. Budi daya tanaman Lengkeng ditanam pada jarak tanam 8 m x 10 m atau 10 m x 10 m dalam lubang tanam berukuran 60 cm x 60 cm x 50 cm. Setiap lubang diberi pupuk kandang yang telah matang sebanyak 20 kg. Pupuk buatan yang diberikan sebanyak l00-300 g urea, 300-800 g TSP (400- 1000 kg SP-36), dan l00-300 g KCl untuk setiap tanaman. Pupuk diberikan tiga kali dalam selang tiga bulan. Setelah panen buah, pemberian pupuk cukup sekali sebanyak 300 g urea, 800 g TSP, dan 300 g KCl per pohon.
Pemeliharaan
Pemeliharaan penting adalah pemangkasan cabang yang tidak produktif dan ranting-ranting yang menutup kanopi. Dengan demikian, sinar matahari dapat masuk merata ke seluruh bagian cabang. Tumbuhan parasit (benalu) harus cepat dibuang. Tanaman lengkeng termasuk mudah tumbuh, tetapi sukar berbunga. Oleh karena itu, diperlukan stimulasi pembungaan dengan jalan mengikat kencang batang yang berada satu meter di atas permukaan tanah. Batang dililit melingkar sebanyak 2-3 kali dengan kawat baja. Tanaman mulai berbunga pada umur 4-6 tahun. Biasanya,tanaman ini berbunga pada bulan Juli-oktober. Buah matang lima bulan setelah bunga mekar.
Hama dan Penyakit
Hama yang biasa menyerang tanaman lengkeng adalah serangga pengisap buah (Tessaratoma javanica). Kelelawar merupakan binatang hama yang sering merusak buah yang matang. Penyakit yang sering menyerang saat musim hujan adalah mildu seperti yang menyerang tanaman rambutan. Untuk mencegah serangan kelelawar, pentil buah dibrongsong dengan brongsong yang dibuat khusus.
Panen dan Pasca Panen
Musim panen lengkeng di bulan Januari-Februari dengan produksi 300–600 kg per pohon. Lengkeng termasuk buah nonklimakterik sehingga harus dipanen matang di pohon karena tidak dapat diperam. Pemanenan dilakukan dengan alat yang dapat memotong tangkai rangkaian buah. Alat panen berupa gunting bertangkai panjang yang tangkainya dapat diatur dari bawah. Tanda-tanda buah matang adalah warna kulit buah menjadi kecokelatan gelap, licin, dan mengeluarkan aroma. Rasanya manis harum, sedangkan buah yang belum matang rasanya belum manis.
budidaya tanaman bengkuang
BUDIDAYA TANAMAN BENGKUANG
BUDIDAYA TANAMAN BENGKUANGPendahuluan
Bengkuang adalah tanaman buah family Papilenaceae, berupa herba lelilit, memanjat dan membelit kekiri, tinggi tanaman 5 – 6 meter, akar tunggang, umbi berdiameter anatar 5 – 30 cm,
kulit coklat muda, gading buah putih, batang berbulu, daun trifoliate, letak daun bergantian, beracun, anak daun berbentuk bulat telur, bunga putih atau ungu, polong 8 – 14 cm, panjangnya bebrbentuk pipih, biji berjumlah antara 4 – 12 buah, berwarna coklat, berdiameter lebih kuirang 1 cm dan beracun. Umbi bengkuang dimakan mentah, berair dan manis.
1. Persiapan lahan
Lahan yang akan diusahakan tanaman Bengkuang terlebih dahulu diolah, yaitu dengan cara dicangkul. Cangkulan tanah harus baik dan halus, kemudian dibuat bedengan.Bedengan yang disbuat disesuaikan dengan keadaan lahan yangb ada, namun biasanya bedengan dibuat dengan lebar 1 meter, panjang 15 meter sampai 20 meter atau disesuaikan dengan keadaan lahan yang ada, tinggi bedengan 25 cm, jarak antar bedengan 50 cm.
Bedengan yang telah dibuat kemudian diberkan pupuk kandang (pupuk organik) sebanyak 4 karung. Cara pemberian pupuk kandang yaitu diletakan atau dipasang pada barisan yang akan ditanami bengkuang dengan tujuan agar lebih hemat dan efisien.
2. Penanaman
Tanaman bengkuang diperbanyak dengan biji. Sebelum ditanam biji bengkuang sebaiknya diperlakukan, yaitu benih direndam selam 6 – 12 jam, selanjutnya benih yang telah direndam diangkat dan ditiriskan kedalam wadah atau bakul yang terlebih dahulu diberi alas dengan daun, dan diletakkan diruang yang lembab atau basah, kemudian dibiarkan selama satu malam atau sampai berkecambah.
Setelah berkecambah benih dapat ditanam pada lahan yang telah dipersiapkan. Penanaman bengkuang dengan cara menugalkan benih pada barisan dengan kedalaman 5 cm. Jarak tanam 15 x 15 cm yang setiap lubang tanam 1 biji benih bengkuang. Kebutuhan benih untuk lahan 1 ha adalah 25 – 30 kg.
3. Pemeliharaan.
a. Pemupukan Susulan
Pengamatan tanaman selama pertuimbuhan dilakukan dengan teratur dan intensif. Seminggu setalah penanaman perlu diamati apabila ada tanaman yang tidak tumbuh, segera lakukan penyulaman tanaman agar tanaman tumbuh merata dengan baik.
Tanaman bengkuang setelah berumur 1 bulan, bila pertumbuhan kurang baik, maka dilakukan pemberian pupuk susulan dengan menggunakan pupuk NPK. Kebutuhan pupuk NPK 150 kg/ha.
b. Penyiangan
Penyiangan perlu dilakukan apabila gulma penggangu tanaman telah tumbuh, dengan cara mencabut atau dengan alat dengan cara di danger.
c. Pemangkasan
Tanaman bengkuang umur 6 – 8 minggu dilakukan pemangkasan dengan menggunakan alat pemangkasan, yaitu gunting atau pisau. Bila tanaman bengkuang telah menjalar panjang, batang tanaman dipangkas atau dipotong dan ditinggalkan 50 cm dari pangkal tanaman.
Pemangkasan di ulangi setelah tiga minggu atau melihat pertumbuhan tanaman. Apabila tanaman telah menjalar panjang, maka segera lakukan pemangkasan lagi. Tanaman bengkuang pada umur 4 bulan biasanya telah dilakukan pemangkasan sebanyak 4 kali. Adapun tujuan pemangkasan tanaman bengkuang adalah untuk membentuk umbi agar buah bengkuang bentuknya bias sesuai dengan yang kita kehendaki atau buahnya besar, bulat, halus dan kualitasnya baik.
d. Pengendalian Hama
Apabila terdapat gangguan hama pada tanaman bengkuang, yaitu ditandai adamnya serangan pada daun, maka dapat dikendalikan dengan menyemprot insektisida. Biasanya tanaman bengkuang tidak banyak hama yang merusak tanaman, namun perlu dilakukan pengamatan yang intensif.
4. Panen
Tanaman bengkuang dapat dipanen pada umur4 bulan.Namun apabila menghendaki buah bengkuang dengan ukuran lebih besar maka panen dapat dilakukan pada umur 5 bulan dan maksimal umur 8 bulan harus sudah dipanen, karena mutu buah akan berubah yaitu buahnya berserat dan kurang renyah.
Cara panen tanaman bengkuang yaitu dengan cara mencabut batang tanaman, apabila lahannya kering dan tidak gembur, maka caranya dapat dilakukan dengan menggunakan cangkul atau alat lainnya untuk mengangkat buah bengkuang kepermukaan.
Bengkuang yang telah diangkat kepermukaan langsung dikumpulkan, dipotong pada pangkal buah, dan batang tanaman juga dipotong, namun ditinggalkan ujung buah 15 cm, tujuannya untuk pengikatan buah bengkuang pada waktu pemasaran.
Bengkuang yang telah dipanen dilakukan perlakuan sebagai berikut :
1. Bersihkan dengan cara dicuci agar buah bengkuang bersih, nampak baik, sehat, mulus dan menarik
2. Dilakukan pengeringan dengan cara dihamparkan pada ruangan terbuka yang telah diberikan alas/tikar, dan selanjutnya dibersihkan dari akar dan batang yang masih ikut terbawa dengan menggunakan pisau.
3. Pengelompokkan buah atas dasar buah yang besar, sedang dan kecil untuk memudahkan dan mempercepat waktu pengikatan buah.
4. Buah bengkuang dipasarkan dalam satuan ikat. Seikat bengkuang terdiri 2 – 5 buah bengkuiang, tergantung besar kecilnya buah bengkuang. Kalau buah bengkuang yang sedang 3 – 4 buah/ikat.
5. Sebelum dipasarkan biarkan bengkuang pada tempat terbuka, dan jangan disimpan dalam karung yang tertutup, supaya buah bengkuang tetap dalam keadaan segar.
pemeliharaan tanaman apel
PEMELIHARAAN TANAMAN A P E L
Beberapa perlakuan pemeliharaan apel dapat dicermati pada tahapan berikut ini :
Penyulaman
Penyulaman dilakukan pada tanaman yang mati atau dimatikan karena tidak menghasilkan buah. Caranya dengan menanam tanaman baru atau menyulam tanaman lama. Penyulaman sebaiknya dilakukan pada musim penghujan.
Penyiangan
Penyiangan dilakukan apabila di sekitar tanaman induk terdapat banyak gulma yang dianggap dapat mengganggu tanaman. Penyiangan juga tergantung dari jarak tanam apel. Pada kebun apel dengan jarak tanam yang rapat (± 3m x 3 m), penyiangan hampir tidak perlu dilakukan karena tajuk daun menutupi permukaan tanah sehingga rumput-rumput tidak dapat tumbuh. Sedangkan jarak tanam apel yang agak luas (lebih dari 3 m x 3 m), penyiangan dilakukan bila gulma benar-benar mengganggu pertumbuhan dan keindahan.
Pembumbunan
Pembumbunan biasanya dilakukan bersamaan dengan penyiangan dimana penyiangan diikuti dengan pembumbunan tanah. Pembumbunan dimaksudkan untuk meninggikan kembali tanah di sekitar tanaman apel agar tidak tergenang air dan juga untuk menggemburkan tanah. Pembumbunan biasanya dilakukan setelah panen atau bersamaan dengan pemupukan.
Pemangkasan dilakukan apabila benih sudah tumbuh setinggi 80 cm atau tunas yang tumbuh di bawah 60 cm, selain itu pemangkasan dilakukan pada, tunas-tunas ujung beberapa ruas dari pucuk 4 - 6 mata dan bekas tangkai buah kanopi yang tidak subur, cabang yang berpenyakit dan tidak produktif, cabang yang menyulitkan pelengkungan ranting atau daun yang menutupi buah. Pemangkasan dilakukan sejak umur 3 bulan sampai didapat bentuk yang diinginkan (4 tahun - 5 tahun). Perompesan dilakukan untuk mematahkan masa dorman di daerah beriklim sub tropis/ sedang. Di daerah tropis perompesan dilakukan untuk menggantikan musim gugur di daerah iklim sub tropis. Perompesan dilakukan baik secara manual oleh manusia menggunakan tangan 10 hari setelah panen maupun dengan menyemprotkan bahan kimia seperti urea 10 % ditambah ethrel 5000 ppm yang diberikan 1 minggu setelah panen 2 kali dengan selang satu minggu.
Drainase dan Penyiraman
Untuk pertumbuhannya, tanaman apel memerlukan pengairan yang memadai sepanjang musim. Pada musim penghujan masalah kekurangan air tidak ditemui tetapi harus diperhatikan jangan sampai tanaman terendam air. Karena itu perlu drainase yang baik. Sedangkan pada musim kemarau masalah kekurangan air harus diatasi dengan cara menyirami tanaman sekurang-kurangnya 2 minggu sekali dengan cara dikocor.
Pelengkungan Cabang
Setelah dirompes dilakukan pelengkungan cabang untuk meratakan tunas lateral dengan cara menarik ujung cabang dengan tali dan diikatkan ke bawah. Tunas lateral yang rata akan memacu pertumbuhan tunas yang berarti memacu terbentuknya buah.
Penjarangan Buah
Penjarangan dilakukan untuk meningkatkan kualitas buah yaitu besar buahnya seragam, kulit baik, dan sehat. Caranya dilakukan dengan membuang buah yang tidak normal (terserang hama penyakit atau kecil-kecil). Untuk mendapatkan buah yang baik satu ranting hendaknya berisi 3 - 5 buah.
8). Pembelongsongan buah/ Penutupan Buah
Pembelongsongan atau penutupan buah dilakukan 3 bulan sebelum panen dengan menggunakan kertas minyak berwarna putih sampai ke abu-abuan/ kecoklat-coklatan yang bawahnya berlubang. Tujuannya agar buah terhindar dari serangan burung dan kelelawar serta menjaga warna buah agar tetap mulus.
budidaya tanaman chery
Budidaya Tomat Cherry Hidroponik |
Minggu, 17 Oktober 2010 20:44 |
Budidaya
tomat cherry hidroponik ini saat ini masih cukup terbuka lebar karena
tergolong baru dan belum banyak orang yang membudidayakannya . Tomat
Cherry menjadi pilihan karena rasanya yang manis , crispy , berwarna
merah dan ukurannya mini . Bisa di panen 2-3 bulan dan pemeliharaanya
ringan dan mudah. Salah satu pelaku usaha ini adalah PT Kebun sayur
segar .
Untuk membudidayakan tomat cherry yang perlu diperhatikan adalah :
1. Syarat Lingkungan
Tomat cherry cocok di tanam pada daerah ketinggian 600-1500 m dpl dan bersuhu 17 -28 derajat Celcius.
2. Penyemaian dan Penanaman
Biji
tomat cherry terlebih dahulu dijadikan bibit selama satu bulan.
Penyemaian bibit menggunakan tray ( wadah persemaian berbentuk kotak
bersekat berbahan plastik ) yang diisi dengan media tanam berupa rock
wool ( bentuknya mirip sabut kelapa ) . Setelah satu bulan dan tinggi
mencapai 15 cm barulah bibit bida dipindahkan ke lokasi tanam didalam
green house. Bibit tersebut ditanam dalam polybag ukuran 30 -35 cm
berisi arang sekam yg disusun berjajar.
3. Pemeliharaan
Selama
pemeliharaan kondisi green house usahakan selalu terturup dan steril
agar tanaman tidak terserang penyakit . Pengecekan tanaman harus rutin
terutama terhadap serangga dan membuang daun tua supaya areal tanam
tetap bersih dan juga buang buah yg sudah penyok bekas kena kuku atau
pecah . Untuk penyiraman tanaman tomat dilakukan bersamaan dengan
pemupukan menggunakan alat drip irigation ( irigasi tetes ). Pupuk
dilarutkan dalam air dan disiramkan ke tanaman. Sehari penyiraman
dilakukan 2 kali dan dikondisi yang panas bisa 3 kali sehari.
Pupuk
yang digunakan adalah pupuk khusus hidroponik yang disebut larutan AB
mix. Takarannya pupuk cair diencerkan dengan air dengan komposisi air = X
ml pupuk x 200 . Misal larutan pupuk A 5ml , pupuk B 5 ml maka airnya =
5 x 200 = 1000 ml . Untuk memupuk 500 tanaman dibutuhkan 45 liter pupuk
AB mix yg diperlukan dalam 1 bulan .
4. Panen
Setelah
lama penyemaian benih menjadi bibit selama 1 bulan dan dalam 2 – 3
bulan kemudian sudah bisa dilakukan panen perdana. Tanaman ini dipanen 2
hari sekali sampai sekitar 5 -6 bulan lamanya. Jadi total produktivitas
tomat cherry sekitar 10 bulan dan setelah itu harus diganti bibit baru.
Sebelum tanaman diganti agar terus menerus bisa kontinue panen
sebaiknya disiapkan penyemaian baru 4 bulan sebelumnya . Buah yg dipanen
tidak ush dicuci untuk mencegah kebusukan tapi cukup dilap agar bersih
dan langsung dikemas , baik dengan styrofoam dibungkus plastik wrapping.
Untuk suhu penyimpanan tomat cherry yang baik sekitar 5 – 10 derajat C ,
yg akan membuat tomat cherry bertahan 1 -2 minggu lamanya.
5. Pemasaran
Selama
ini menurut pengalaman PT Kebun Sayur segar Tomat cherry terserap oleh
pasar yaitu beberapa pasar modern seperti Hero , Sogo , Hypermart ,
Yogya dan Carefour seputar Jobodetabek dan bandung. Selain itu bisa dipasarkan ke restoran dan pelaku usaha catering .
6. Kendala dan resiko
Selama
ini kendala datang dari perubahan cuaca yang drastis yang mempengaruhi
kondisi buah . Misalkan dari kondisi mendung dan berubah ke kondisi
kering maka akan membuat buah tomat pecah dan berjamur . Selama ini yang
biasa dilakukan adalah kontrol routin kondisi tanaman , buah yg pecah
harus segera dibuang dan penyiraman tambahan harus dilakukan jika
kondidi cuaca sangat kering.
|
budidaya&pemeliharaan tanaman anggur
Budidaya
[sunting] Pembibitan
[sunting] Pengadaan Benih
Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara generatif (biji) dan vegetatif (cangkok, stek cabang, stek mata, penyambungan). Perbanyakan tanaman yang paling efektif anggur adalah dengan menggunakan stek. Bibit stek yang baik adalah :- a) Panjang stek sekitar 25 cm terdiri atas 2-3 ruas dan diambil dari pohon induk yang sudah berumur di atas satu tahun.
- b) Bentuknya bulat berukuran sekitar 1 cm.
- c) Kulitnya berwarna coklat muda dan cerah dengan bagian bawah kulit telah hijau, berair dan bebas dari noda-noda hitam.
- d) Mata tunas sehat berukuran besar dan tampak padat. Mata tunas yang tidak sehat ukurannya kecil dan ujungnya tampak memutih seperti kapuk.
[sunting] Teknik penyemaian benih
Cara generatif bibit disemai di tempat yang telah disediakan. Cara vegetatif (stek) yaitu :- a) Pembibitan dikerjakan dengan menyemaikan lebih dulu dalam pot /keranjang sempai kira-kira selama 5 hari
- b) Setelah itu dipindah ke media semai berupa campuran tanah, pupuk kandang dan pasir dengan perbandingan 1:1:1. Media semai ini berupa polybag/keranjang yang lebih besar dari tempat awal.
[sunting] Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
- a) Selama di persemaian selalu disiram dan jangan sampai tergenang.
- b) Penyemaian bibit di tempat teduh dan lembap selama sekitar 2 bulan.
[sunting] Pemindahan Bibit
- a) Sekitar 2 bulan tersebut bibit sudah tumbuh dan berakar banyak siap untukdipindah ke lapangan dengan memilih yang segar dan sehat kondisinya.
- b) Penanaman dilakukan di awal musim kemarau/saat panas tertinggi.
[sunting] Pengolahan Media Tanam
[sunting] Persiapan
Persiapan yang perlu dilakukan adalah:- a) Menentukan lokasi penanaman.
- b) Menentukan luas areal tanam.
- c) Mengatur jarak tanam.
- d) Membuat lubang tanam.
- e) Menentukan dosis pupuk kandang yang diperlukan.
[sunting] Pembukaan Lahan
Lahan yang digunakan dibersihkan dan tidak terlindung dari sinar matahari. Pencangkulan untuk pembuatan lubang tanam dilakukan setelah ada pengaturan jarak tanam yang sesuai dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm. Lubang dibiarkan terkena sinar matahari selama 2-4 minggu.[sunting] Pengapuran
Pengapuran hanya dilakukan bila pH tanah rendah/terlalu asam.[sunting] Pemupukan
Setelah 2-4 minggu lubang tanam diisi pupuk kandang, pasir dan tanah dengan perbandingan 2:1:1.[sunting] Teknik pemeliharaan
[sunting] Penentuan Pola Tanam
Tanaman anggur merupakan tanaman monokultur. Pengaturan jarak tanam penting diperhatikan dan juga sesuai dengan larikan karena arah datangnya angin sangat besar pengaruhnya.Jarak tanam bisa diatur dengan pola:
- 3 x 3 m,
- 4 x 4 m,
- 3 x 5 m,
- 3 x 4 m,
- 4 x 5 m,
- 4 x 5 m,
- 3 x 5 m dan
- 4 x 6 m
- a) 3 x 3 m untuk 1 Ha = 1.111 pohon
- b) 3 x 4 m untuk 1 Ha = 833 pohon
- c) 3 x 5 m untuk 1 Ha = 666 pohon
- d) 4 x 4 m untuk 1 Ha = 625 pohon
- e) 4 x 5 m untuk 1 Ha = 500 pohon
- f) 4 x 6 m untuk 1 Ha = 416 pohon