Menfaat Buah Salak terhadap kesehatan
1. Obat Mencret
Salah satu manfaat dari buah salak adalah sebagai obat mencret. Caranya
cukup dengan mengkonsumsi 20 gram daging buah yang masih muda.
2. Menjaga stamina
Vitamin yang digunakan memelihara dan menjaga kesehatan mata adalah
vitamin A. saat kita sekolah guru-guru kita selalu menganjurkan banyak
makan wortel untuk memenuhi kebutuhan vitamin A. Sedangkan dr. Pericone
menganjurkan untuk menghindari wortel dalam diet untuk bebas kerut
karena menurut dia banyaknya makanan yang tinggi kandungan vitamin A
(seperti karoten) dapat menimbulkan respon peradangan sebagai akibat
kandungan gula yang tinggi. Nach bagi yang berkacamata saat sedang
berusaha mengurangi kerut alias usaha awet muda ya sebaiknya mengganti
wortel dengan jus salak.
3. Menyembuhkan Rabun Jauh
Ketajaman mata tidak terkoreksi dengan pemberian vitamin A. vitamin A
pada mata hanya menambah ketajaman dalam melihat terang dan gelap (rabun
senja). Dr. Hendrawan juga mengatakan bahwa letak gangguan kelainan
rabun jauh bukanlah di retina tetapi di garis sumbu mata yang memendek,
sehingga obatnya adalah kacamata. Sebagaimana kasus pada kolegaku,
pemakaian kacamata bisa dihilangkan karena minusnya masih sedikit (1/4),
mungkin kalau sudah terlanjur banyak, kacamata adalah obatnya.
Penelitian terbaru yang disampaikan oleh Nurfi Afriansyah, MSc dari
Pusat Litbang Gizi dan Makanan Departemen kesehatan RI sebagaimana
ditulis dalam tabloid gaya hidup sehat menyatakan bahwa kandungan
betakaroten dalam 100 gram salak kurang lebih 5,5kali lebih banyak
dibanding mangga, 3kali dibandingkan jambu biji dan 5kali semangka
merah. Sayang tidak disebutkan berapa kalinya wortel.
Berikut adalah kandungan gizi buah salak Dalam 100 gram salak,
masih menurut Ririn, juga terkandung 77 kalori, 0,4 gram protein, 20,9
gram karbohidrat, 28 gram kalsium, dan 18 gram fosfor. Kandungan zat
besinya 4,2 mg per 100 gram salak. Tiap 100 gram salak juga mengandung
0,04 mg vitamin B dan 2 mg vitamin C
Jenis - Jenis Salak
Yang umum adalah salak liar, seperti Salacca dransfieldiana JP Mo-gea;
S. magnifera JP Mogea; S. minuta; S. multiflora dan S. romosiana. Selain
salak liar diatas masih dikenal salak liar lainnya seperti Salacca
rumphili Wallich ex. Blume yang juga disebut S. wallichiana, C. Martus
yang disebut rakum/kumbar (populer di Thailand) sebagai pembuat masam
segar pada masakan. Kumbar ini tidak berduri, bunganya berumah 2
(dioeciious). Salak termasuk famili: Palmae (palem-paleman),monokotil,
daun-daunnya panjang dengan urat utama kuat seperti pada kelapa yang
disebut lidi. Seluruh bagian daunnya berduri tajam Batangnya pendek,
lamakelamaan meninggi sampai 3 m atau lebih, akhirnya roboh tidak mampu
membawa beban mahkota daun terlalu berat (tidak sebanding dengan
batangnya yang kecil).
Jenis atau varietas salak yang ada di Indonesia adalah : Varietas
unggul yang telah dilepas oleh pemerintah untuk dikembangkan ialah:
salak pondoh, swaru, nglumut, enrekang, gula batu (Bali), dan lain-lain.
Sebenarnya jenis salak yang ada di Indonesia ada 3 perbedaan yang
menyolok, yakni: salak Jawa Salacca zalacca (Gaertner) Voss yang berbiji
2-3 butir, salak Bali Slacca amboinensis (Becc) Mogea yang berbiji 1- 2
butir, dan salak Padang Sidempuan Salacca sumatrana (Becc) yang
berdaging merah. Jenis salak itu mempunyai nilai komersial yang tinggi.
Berikut adalah cara budidaya, menanam atau berkebun salak
Pembibitan Salak
Dalam usaha pembibitan salak perlu diperhatikan sifat-sifat genetiknya.
Secara alami dapat diketahui adanya tanaman salak yang selalu berbunga
jantan. Tanaman jenis ini tidak mampu menghasilkan buah.
Untuk mendapatkan bibit salak yang dapat berproduksi dilakukan secara
generatif (biji salak) dan vegetatif (tunas anakan). Mengembangbiakan
salak dengan biji nampaknya jauh lebih mudah dan lebih murah, apalagi
untuk keperluan dalam jumlah banyak. Disamping itu, akan diperoleh
kondisi tanaman yang lebih kuat. Kelemahan dari sistim pembibitan
generatif adalah, waktu berbuahnya lebih lama, tidak selalu mempunyai
sifat-sifat genetis dan unggul yang sama dengan pohon induknya dan tidak
dapat dipastikan apakah bibit tersebut akan menjadi tanaman betina atau
justru menjadi tanaman jantan.
Bibit vegetatif dapat diperoleh dengan memisahkan anakan baik secara
langsung maupun memisahkan anakan secara buatan (cangkok). Bibit ini
mempunyai beberapa keuntungan antara lain, hasil tanaman yang diperoleh
sifatnya pasti sama dengan pohon induknya, dapat dipastikan terlebih
dahulu kelamin tanaman dimaksud (jantan/betina), cepat berbunga dan
berbuah serta hasilnya lebih seragam (relatif sama dengan pohon
induknya). Tanaman salak yang akan dijadikan sebagai induk perbanyakan
vegetatif, sebaiknya memiliki kriteria sebagai berikut :
- Pohon induk harus berumur lebih dari satu tahun;
- Tumbuhnya rimbun dan tidak ada tanda-tanda daunnya menguning;
- Bebas hama dan penyakit;
- Berbuah lebat dan berkualitas baik;
- Tunas anakan yang akan dicangkok sudah cukup umur dan mempunyai pelepah 4 – 5 helai.
Dalam perhitungan kelayakan usaha tani salak ini diasumsikan untuk
pembibitan pertama kali (tahun 0) adalah dengan membeli bibit yang sudah
siap untuk ditanam termasuk bibit pejantannya. Sedangkan untuk bibit
salak tahun-tahun berikutnya dilakukan dengan pencakokan, sehingga dalam
perhitungan analisa kelayakan akan terlihat biaya tenaga kerja untuk
mencangkok (khusus untuk salak Pondoh).
Penanaman dan Pemeliharaan Salak
Sebelum melakukan penanaman, tahap pertama yang harus dilakukan adalah
pengolahan tanah yang tujuannya adalah menggemburkan tanah agar menjadi
pertumbuhan tanaman yang baik, sekaligus untuk membersihkan tumbuhan
pengganggu (gulma). Pekerjaan mengolah tanah ini diawali dengan
pencangkulan sedalam ± 30 cm, dan dilakukan 3 – 4 minggu sebelum tanam.
Read more:
http://konsultasisawit.blogspot.com/2011/10/cara-budidaya-salak-pondoh.html#ixzz1mzDt8TNE