PEMELIHARAAN TANAMAN
Setelah melalui tahapan penanaman, tanaman melon perlu dipelihara dan dikontrol pertumbuhannya agar perkembangannya maksimal dan buah yang dihasilkan berkualitas tinggi. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam tahapan pemeliharaan tanaman melon ini , yakni :
PENJARANGAN DAN PENYULAMAN
Penjarangan dan penyulaman dilakukan bila dalam waktu
2 (dua) minggu setelah tanam bibit tidak menunjukkan pertumbuhan
normal. Tanaman dicabut beserta akarnya kemudian diganti dengan
bibit/tanaman baru. Hal ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar
tanaman muda ini dapat lebih beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Penyulaman dan penjarangan biasanya dilakukan selama 3 – 5 hari, karena
kemungkinan dalam seminggu pertama masih ada tanaman lainnya yang perlu
disulam. Saat setelah selesai penjarangan dan penyulaman tanaman baru
harus disiram air.
PENYIANGAN
Pada budidaya melon sistem mulsa PHP penyiangannya dilakukan pada lubang
tanam dan parit di antara dua bedengan. Gulma yang tidak dibersihkan menyebabkan lingkungan pertanaman lembab sehingga merangsang penyakit. Gulma juga dapat sebagai inang hama dan nematoda yang merugikan.
tanam dan parit di antara dua bedengan. Gulma yang tidak dibersihkan menyebabkan lingkungan pertanaman lembab sehingga merangsang penyakit. Gulma juga dapat sebagai inang hama dan nematoda yang merugikan.
PEMBUBUNAN
Untuk pembubunan pertama-tama kita lakukan adalah
pemupukan awal dan mensterilkan lahan di situ. Tujuannya adalah setelah
tanah diolah dan dipupuk, tanah akan menjadi subur dan akan terbebas
dari hama dan penyakit. Saat melakukan pemupukan, tanah yang sebelumnya
sudah diolah, telah dikelentang selama 2 minggu. Dengan begitu,
diharapkan tanah yang cukup lama terkena terik matahari tersebut, cukup
sehat untuk ditanami.
PEREMPALAN
Perempelan dilakukan terhadap tunas/cabang air yang bukan merupakan cabang utama.
PEMUPUKAN
Agar buah yang dihasilkan bermutu serta banyak perlu
dilakukan upaya khusus seperti melakukan pemupukan. Pemberian pupukpun
tidak bisa dilakukan dengan asal-asalan, diperlukan takaran yang sesuai
dengan umur dan kondisis tanaman. Pemupukan diberikan sebanyak 3 kali,
yaitu 20 hari setelah ditanam, tanaman berusia 40 hari (ketika akan
melakukan penjarangan buah) dan pada saat tanaman berusia 60 hari (saat
menginjak proses pematangan).
Caranya pemberian pupuk yakni sebarkan pupuk secara
merata di atas tanah bedengan pada pinggiran kiri dan kanannya (10–15
cm). Kemudian tanah dibalik dengan hati-hati supaya tidak merusak
perakaran tanaman, dan agar pupuk tersebut bisa aman terpendam dalam
tanah.
Untuk memudahkan dalam pemupukan, dibuat data mengenai rangkaian pemupukan sejak awal.
-
Pupuk kandang/kompos: pupuk dasar=10–20 ton/ha.
-
Urea: pupuk dasar=440 kg/ha; pupuk susulan I=330 kg/ha; pupuk susulan II=220 kg/ha; pupuk susulan III=440 kg/ha.
-
TSP: pupuk dasar=1.200 kg/ha; pupuk susulan I=220 kg/ha; pupuk susulan II=550 kg/ha.
-
KCl: pupuk dasar=330-440 kg/ha; pupuk susulan II=160 kg/ha.
Keterangan pupuk dasar: pemupukan pada pengolahan
tanah (sebelum tanam); pupuk susulan I : umur q 20 hari; pupuk susulan
II: umur + 40 hari; pupuk susulan III: umur + 60 hari.
0 komentar:
Posting Komentar